Belalang goren |
Bagi masyarakat Wonosari dan Gunungkidul Yogyakarta pada umumnya, belalang kayu bukanlah hama . Serangga itu justru biasa dimasak untuk lauk makan sehari-hari. Kawasan Gunungkidul yang selama ini yang secara geografis dikenal tandus dan gersang, ternyata memiliki sebuah aset yang sangat berharga yang bisa dimanfaatkan. Setiap harinya, di sepanjang jalan Jogja-Wonosari dan Semanu banyak ditemui penjaja belalang yang menjual makanan unik khas Gunungkidul tersebut.
Belalang itu direnteng/ disandhati (dalam jumlah banyak ditusuk menggunakan lidi panjang atau bambu). Dan dalam satu renteng bisa berisi belasan belalang.Belalang-belalang itu sendiri akan banyak ditemui pada pohon turi, ketela, jati, dan lain sebagainya. Pada musim kemarau, belalang kayu banyak ditemui pada pohon-pohon yang besar. Dengan pulut (dari getah buah nangka) atau lem tikus juga memakai jaring belalang, maka belalang banyak ditangkap oleh masyarakat. Bahkan pada musim penghujan, masyarakat sering mencari belalang di malam hari atau istilahnya nyuluh, bisa dengan tangan langsung, belalang sudah bisa ditangkap.
Belalang itu direnteng/ disandhati (dalam jumlah banyak ditusuk menggunakan lidi panjang atau bambu). Dan dalam satu renteng bisa berisi belasan belalang.Belalang-belalang itu sendiri akan banyak ditemui pada pohon turi, ketela, jati, dan lain sebagainya. Pada musim kemarau, belalang kayu banyak ditemui pada pohon-pohon yang besar. Dengan pulut (dari getah buah nangka) atau lem tikus juga memakai jaring belalang, maka belalang banyak ditangkap oleh masyarakat. Bahkan pada musim penghujan, masyarakat sering mencari belalang di malam hari atau istilahnya nyuluh, bisa dengan tangan langsung, belalang sudah bisa ditangkap.
Sebagian masyarakat daerah Gunungkidul menjadikan ‘berburu belalang’ sebagai mata pencaharian utama. Dengan modal galah, jaring, dan lem, para pemburu belalang mampu mendapatkan ratusan belalang dalam sehari. Dari hasil tersebut, rata-rata mereka mendapatkan pendapatan yang lumayan sebesar Rp.40.000,00 dalam seharinya.
Yang menjadikan masyarakat menekuni berjualan belalang itu karena sistem pemasarannya juga tergolong mudah. Dengan bermodalkan sebatang bambu dan rangkaian sandhatan, belalang mereka jajakan di pinggir jalan raya, sehingga orang yang lewat di jalan tersebut akan secara langsung membelinya jika berminat.
Dari segi gizi, berdasarkan penelitian kandungan protein dalam tepung Belalang Kayu (Melanoplus Cinereus) ternyata lebih besar dibanding dengan kandungan protein yang dimiliki Udang Windu. Kandungan protein belalang sekitar 62,2 persen, jadi suatu kandungan protein yang cukup tinggi dibandingkan dengan makanan lainnya. Hal tersebut bila dikelola dengan maksimal akan mengurangi kekurangan gizi khususnya protein.
Pengolahan belalang untuk menjadi makanan yang siap saji tidaklah terlalu sulit, berikut tahap-tahapnya:
![]() |
Direbus |
1. Tahap pertama belalang dimasukkan kedalam air panas atau direbus atau digodhog dahulu
2. Kemudian setelah direbus, belalang dibersihkan dari kotorannya, dihilangkan sayap dan suthangnya, dipotong potong menjadi kepala , dada, suthang (kaki bergerigi), perut bagian bawah.
3. Setelah itu di beri bumbu secukupnya atau sesuai dengan selera, bisa pedas, manis, asin dan sebagainya (bumbu yang digunakan cukup sederhana antara lain bawang putih, bawang merah, dan garam), atau boleh juga dikasih penyedap rasa.
![]() |
Belalang goreng |
4. Kemudian digoreng sampai keras (kriuk-kriuk )
5. Setelah itu belalang bisa disajikan sebagai makanan khas Gunungkidul yang murah, lezat, bergizi.
MENGOLAH BELALANG MENJADI MIE
BAHAN :
Bahan utama pembuatan mie yaitu tepung terigu serta bahan tambahan lain seperti garam dapur, telur, minyak goreng dan natrium karbonat dapat dibeli dipasar atau toko terdekat. Cara membuatnya 2,5 kg belalang dibersihkan dari sayap dan kotorannya kemudian dicuci sampai bersih lalu dihaluskan dengan blender.
![]() |
Mie belalang |
Kemudian masukkan 10 kg tepung terigu dan belalang yang sudah dihaluskan ke dalam mesin pengaduk dan ditambahkan 5 butir telur. Sambil diaduk tambahkan larutan garam dan soda sedikit demi sedikit hingga merata sampai menggumpal kemudian diamkan selama 5 menit. Adonan lalu dimasukkan dalam mesin pres dan dibuat pelembaran. Mie dicetak dengan mesin pencetak mie kemudian potong-potong kira-kira 30 cm dengan ditaburi tepung tapioka agar tidak lengket lalu digulung sebesar satu kepal tangan dan mie siap untuk diolah.
CARA PENYAJIAN :
Cara menyajikan mie belalang yaitu belalang yang telah dibersihkan dari sayap dan kotorannya dipotong-potong menjadi 3 bagian lalu cuci sampai bersih dan dibacem lalu digoreng. Ambil satu gulungan mie kemudian rebus dalam air yang mendidih. Setelah ditiriskan campur dengan bumbu seperti mie ayam kemudian taburkan belalang bacem goreng diatasnya dan mie belalang siap disajikan dengan saos dan kecap.
sumber: google.com